right_side
Diberdayakan oleh Blogger.

School

http//:smppanderman.sch.id

Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

In:

Google sebagai Mesin Pencari


contoh makalah, makalah teknologi, makalah teknologi informasi, contoh makalah teknologi informasi


Google, siapa pengguna internet yang tidak tahu akan nama ini. Keberadaanya seakan telah melekat, melebur menjadi bagian dari dunia maya itu sendiri. Bahkan bagi pemula maupun mereka yang awam tentang internet seakan sudah faham betul bahwa tempat memulai terbaik dalam ’browsing’ di belantara internet adalah Google. Memang Google http://smppanderman.sch.id/web/sekarang tidak hanya sekedar tempat orang memasukkan kata kunci dan menekan tombol enter (yang berarti core bussiness-nya ialah mesin pencarian),
tetapi lebih dari itu dengan inovasi dan teknologinya telah melayani serta merambah di berbagai aplikasi lain yang tidak kalah hebatnya dan akan terus berinovasi. Menjadi salah satu perusahaan berbasis teknologi kelas dunia yang sejajar dengan perusahaan lain sejenis, membuat dunia sekarang seakan borderless alias tanpa batas.Kebanyakan pengguna Google tak mempunyai bayangan tentang bagaimana mesin pencari ini diciptakan dan bekerja, apa yang menjadikannya begitu menguntungkan dan berharga, mengapa ia berhasil mengungguli beberapa pesaing yang jauh lebih bermodal, serta ke mana arah yang ditujunya di masa mendatang, akan coba sedikit diulas di makalah ini. Itulah makna di balik Googlesophy, filosofi Google dalam berkarya, bekerja, berinovasi, dan bertahan di kerasnya persaingan bisnis dunia.

Dibalik itu semua, kembali ke image utama Google sebagai mesin pencari, tentunya disana terdapat sebuah sekumpulan kode program pencarian (searching algorithm), sebuah algoritma pencarian terbaik dari yang pernah ada sebelumnya yang telah dipatenkan dengan sebutan PageRank TM. Guna mendukung pencarian dan menyediakan layanan-layanan terkait pencarian, Google menjalankan program-program rancangan khusus yang dipatenkan pada ratusan ribu mesin yang dibuat secara khusus. Ketika dunia Teknologi Informasi masa kini terbagi dua antara perusahaan-perusahaan perangkat keras dan perusahaan-perusahaan perangkat lunak yang sama-sama canggih, Google termasuk di jajaran terdepan untuk keduanya. Perpaduan optimal sejumlah teknologi perangkat lunak dan keras oleh perusahaan paling inovatif di dunia ini mampu menghadirkan hasil-hasil pencarian yang superior dalam waktu supercepat.

Salah satu keunggulan teknologi paling penting yang membedakan Google dari calon pesaingnya adalah karena mereka sadar sejak awal bahwa apabila mereka sukses dalam perangkat keras, unsur ini bisa memberikan daya saing luar biasa bagi perusahaan. Perangkat keras akan menjadi faktor kunci untuk mampu melakukan pencarian secara efisien. Karyawan-karyawan Google merakit dan mengkhususkan semua komputer pribadi yang dimiliki oleh perusahaan di awal perkembangannya untuk menjalankan fungsi pencarian. Perusahaan ini membangun dan menyusun komputer-komputer ini dalam sebuah rak seukuran lemari es, membuat mereka saling terhubung menggunakan perangkat lunak dan cara penyambungan yang dipatenkan. Tidak ada perusahaan yang memiliki kemampuan komputasi lebih besar daripada Google dengan jaringan bermacam-macam PC yang masing-masing telah diberi ’obat kuat’. Dan yang menakjubkan tak ada jaringan komputer atau basis data baik di sektor pemerintah maupun swasta di manapun di dunia dapat diperbandingkan dengan Google, yang hampir menyamainya pun tak ada. Menjadikan biaya operasi lebih cost-effective dan bermutu tinggi. Itulah sebabnya meluncurkan mesin pencari yang mampu bersaing dengan Google akan memerlukan investasi dalam bentuk modal jauh lebih besar dibanding dugaan banyak orang.

In:

Perkembangan Info :Sudah Saatnya Pelaku UKM Melek Teknologi Informasi


Perpustakaan adalah sarana yang dapat membuka cakrawala ilmu dan informasi. Dari perpustakaan pula, banyak orang yang merasakan manfaatnya. Mulai dari keilmuan, penelitian, pelestarian budaya, praktisi hingga informasi dan rekreasi positif untuk mendukung dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, terutama skala kecil-menengah (UKM).


Pemerhati UKM, Mahmud Yunus melalui rilisnya mengatakan bahwa kondisi seperti ini merupakan salah satu pendorong mulai bermunculan para pengusaha UKM di daerah-daerah. Ia menjelaskan bahwa jumlah pelaku bisnis dengan omset Rp100 juta hingga Rp4 miliar per bulan ini kini mencapai lebih dari 56,5 juta atau 99,98% dari total unit usaha di berbagai bidang yang ada di Indonesia.

Sedangkan komposisinya, sesuai data Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, sekitar 40% di luar Jawa dan 60% di Jawa. "Dari jumlah UKM itu, hanya 30%-40% yang sudah memanfaatkan kecanggihan TI untuk mengembangkan bisnisnya," jelas Mahmud di Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Mahmud, yang juga dikenal sebagai mentor para UKM itu, menegaskan bahwa sudah saatnya para pengusaha UKM ini melek TI, terutama untuk mengakses informasi guna mengembangkan bisnis mereka. "Kini banyak juga tempat-tempat yang telah menyediakan fasilitas internet secara gratis. Salah satunya melalui perpustakaan yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.

Menurutnya, perpustakaan saat ini kondisinya lebih modern. Tidak mengherankan jika masyarakat mulai mengenal istilah perpustakaan digital karena di tempat itulah bisa diakses internet."Ini yang harus dimanfaatkan para pengusaha UKM agar bisnisnya tidak lagi terkesan tradisional. Mereka bisa mulai bertransaksi secara online,” tegasnya.

Di sisi lain, kata Mahmud, melalui dukungan TI di perpustaan ini para pengusaha UKM bisa mengakses pengetahuan dan sharing informasi tentang pasar, produksi, dan manajemen, serta permodalan. Banyak brand UKM yang sukses setelah bersentuhan langsung dengan intermet.

Hal ini juga dibenarkan oleh Erlyn Sulistyaningsih, Direktur Program PerpuSeru, yang sejauh ini telah memberdayakan 34 perpustakaan umum pemerintah di 16 provinsi di Indonesia melalui penyediaan akses Komputer dan Internet. Menurutnya, tak hanya mendorong minat masyarakat untuk datang lebih sering ke perpustakaan untuk belajar, teknologi juga memberikan masyarakat akses yang lebih luas terhadap informasi, serta mendorong iklim bisnis yang kompetitif.
http//:smppanderman.sch.id