Perpustakaan adalah sarana yang dapat membuka cakrawala ilmu dan informasi. Dari perpustakaan pula, banyak orang yang merasakan manfaatnya. Mulai dari keilmuan, penelitian, pelestarian budaya, praktisi hingga informasi dan rekreasi positif untuk mendukung dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, terutama skala kecil-menengah (UKM).


Pemerhati UKM, Mahmud Yunus melalui rilisnya mengatakan bahwa kondisi seperti ini merupakan salah satu pendorong mulai bermunculan para pengusaha UKM di daerah-daerah. Ia menjelaskan bahwa jumlah pelaku bisnis dengan omset Rp100 juta hingga Rp4 miliar per bulan ini kini mencapai lebih dari 56,5 juta atau 99,98% dari total unit usaha di berbagai bidang yang ada di Indonesia.

Sedangkan komposisinya, sesuai data Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, sekitar 40% di luar Jawa dan 60% di Jawa. "Dari jumlah UKM itu, hanya 30%-40% yang sudah memanfaatkan kecanggihan TI untuk mengembangkan bisnisnya," jelas Mahmud di Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Mahmud, yang juga dikenal sebagai mentor para UKM itu, menegaskan bahwa sudah saatnya para pengusaha UKM ini melek TI, terutama untuk mengakses informasi guna mengembangkan bisnis mereka. "Kini banyak juga tempat-tempat yang telah menyediakan fasilitas internet secara gratis. Salah satunya melalui perpustakaan yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.

Menurutnya, perpustakaan saat ini kondisinya lebih modern. Tidak mengherankan jika masyarakat mulai mengenal istilah perpustakaan digital karena di tempat itulah bisa diakses internet."Ini yang harus dimanfaatkan para pengusaha UKM agar bisnisnya tidak lagi terkesan tradisional. Mereka bisa mulai bertransaksi secara online,” tegasnya.

Di sisi lain, kata Mahmud, melalui dukungan TI di perpustaan ini para pengusaha UKM bisa mengakses pengetahuan dan sharing informasi tentang pasar, produksi, dan manajemen, serta permodalan. Banyak brand UKM yang sukses setelah bersentuhan langsung dengan intermet.

Hal ini juga dibenarkan oleh Erlyn Sulistyaningsih, Direktur Program PerpuSeru, yang sejauh ini telah memberdayakan 34 perpustakaan umum pemerintah di 16 provinsi di Indonesia melalui penyediaan akses Komputer dan Internet. Menurutnya, tak hanya mendorong minat masyarakat untuk datang lebih sering ke perpustakaan untuk belajar, teknologi juga memberikan masyarakat akses yang lebih luas terhadap informasi, serta mendorong iklim bisnis yang kompetitif.
http//:smppanderman.sch.id